BACAN, BanoaTV – Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba, menegaskan komitmennya dalam membangkitkan sektor pertanian desa sebagai strategi utama pembangunan ekonomi daerah berbasis potensi lokal.
Hal ini disampaikan saat membuka Sekolah Lapang Angkatan I Tahun 2025 pada Sabtu, 6 Juli 2025. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas kelembagaan pendamping pertanian yang melibatkan 100 peserta dari berbagai desa.
Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya membangun ekosistem pertanian yang berpihak pada petani lokal. Ia menyebutkan bahwa sejumlah petani di Halsel telah berhasil meraup penghasilan hingga Rp60 juta hanya dalam satu musim panen, meski hanya mengelola lahan kurang dari satu hektare. Komoditas andalan seperti tomat dan rica disebut sebagai sumber pendapatan yang menjanjikan.
“Ini peluang besar. Tinggal bagaimana kita mau kerja keras dan tidak takut kotor,” ujarnya memberi semangat kepada peserta.
Namun, Bupati juga menyayangkan minimnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian. Banyak lulusan perguruan tinggi enggan kembali mengembangkan pertanian di kampung halamannya.
“Padahal, kita bisa kuliah dan jadi sarjana juga karena orang tua kita dulu hidup dari kopra. Sekarang saatnya kita kembalikan kejayaan kopra,” tegasnya.
Selain pertanian, Bupati menyoroti sektor perkebunan kelapa sebagai tulang punggung ekonomi Halsel. Ia mengungkapkan telah menjalin koordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk membuka peluang investasi di industri pengolahan kelapa terpadu.
“Saya ingin Halmahera Selatan ke depan tidak hanya dikenal sebagai daerah tambang, tetapi juga sebagai pusat industri pertanian dan kelautan yang modern dan berkelanjutan,” katanya optimistis.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Halsel dalam sambutannya menyoroti rendahnya partisipasi terhadap program Sekolah Lapang di tingkat nasional. Ia menyebut, jika setiap desa dari total 100 desa di Halsel mengirimkan satu peserta aktif, maka potensi pertanian akan berkembang signifikan.
“Kami juga mendorong adanya regulasi dari DPRD untuk memperkuat posisi petani lokal dan membatasi dominasi pihak luar dalam pengelolaan sumber daya pertanian,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya memberikan porsi lebih besar bagi pemuda dari wilayah kepulauan dalam proses rekrutmen dan pelatihan mendatang.
Mengakhiri sambutannya, Bupati Bassam menegaskan bahwa program Sekolah Lapang merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh pemerintah daerah dalam mewujudkan Visi Agromaritim Halmahera Selatan 2025–2030.
“Saya percaya, jika dijalankan dengan sungguh-sungguh, Halmahera Selatan akan melahirkan petani-petani tangguh dan sejahtera,” pungkasnya. (Red)
Tinggalkan Balasan